Pesulap sekaligus pembawa acara kondang, Deddy Corbuzier resmi manjadi investor brand fesyen Erigo milik Muhammad Sadad.
Diketahui, Dedy Corbuzier menginvestasikan dana lebih dari Rp10 miliar yang diungkap dalam sebuah acara bertajuk Close The Deal tersebut.
“Nilainya saya engga bisa sebut, apakah di atas Rp10 miliar saya jawab lebih ya,” jelasnya di Erigo Fulfillment Center, Banten, pada Selasa (19/4), sebagaimana dikutip dari laman Tribun News.
Baca Juga:
Berawal dari podcast yang dibawakan Deddy Corbuzier

Deddy Corbuzier dan Muhammad Sadad (Tribun News/Bayu Indra Permana)
Tercetusnya ide Deddy Corbuzier untuk menjadi investor Erigo berawal ketika dirinya mengundang Muhammad Sadad dalam Podcast Close The Door miliknya.
Saat itu, dirinya dikagetkan bahwasannya Erigo masih menerapkan strategi bootstrap atau modal yang bersumber dari dana internal pemilik tanpa menarik investasi dari pihak eksternal.
Sejak saat itu, Deddy memutuskan untuk menjadi investor di salah satu brand beken di Indonesia saat ini.
“Gue kaget ternyata Erigo sejak awal masih bootstap. Ya sudah gue masuklah,” ungkapnya.
Deddy Corbuzier jadi investor pertama

Deddy Corbuzier menjadi investor pertama Erigo (Kompas/Ady Prawira Riandi)
Menurut keterangan yang diberikan Sadad, selama 11 tahun Erigo berdiri dengan menggunakan modal pribadi. Dengan begitu, masuknya Deddy sebagai investor adalah yang pertama kali selama usahanya berdiri.
“Selama 11 tahun membangun perusahaan dengan modal pribadi hingga akhirnya terus berkembang seperti sekarang ini dan punya investor pedana,” ungkap CEO dari Erigo, Muhammad Sadad.
Selain itu, menurut Sadad masuknya investor pertama menjadi batu loncatan bagi Erigo untuk bisa berkembang dan terus berupaya menjadi brand fesyen pertama di Indonesia.
“Masuknya investor pertama tentunya menjadi langkah baru, saya juga berterima kasih kepada Deddy Corbuzier sudah bergabung menjadi investor pertama Erigo,” tuturnya.
Alasan Deddy melirik Erigo

Saat dalam podcast Close The Door (Republika)
Lebih lanjut, Deddy menjelaskan alasan ia memilih Erigo karena merasa kagum atas apa yang telah Erigo capai hingga saat ini. Padahal, selama ini Erigo masih menerapkan strategi bootsrap.
“Saya tertarik berinvestasi karena melihat Erigo tanpa ada investor saja bisa berkembang sebesar ini. Begitu ada penawaran investasi ya tentu menurut saya ini penawaran yang baik dan potensial,” tegas Deddy.