Motif pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ade Armando saat aksi menolak penundaan pemilu 2024 di DPR kini mencapai titik terang. Pasalnya, polisi berhasil menangkap tiga dari enam terduga pelaku.
Hingga kemarin, dua tersangka atas nama Komarudin dan Muhamad Bagja telah memberikan keterangan saat dilakukan pemeriksaan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya.
Baca Juga:
Pemukulan Ade Armando karena terprovokasi hingga dendam
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3992194/original/045400000_1649681049-3.jpg)
Kondisi Ade pasca pemukulan dan pengeroyokan (Liputan6)
Dilansir dari CNN Indonesia, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan membeberkan alasan di balik pemukulan Ade Armando dari kedua tersangka yaitu Komarudin dan Muhamad Bagja.
Menurutnya, Komarudin lakukan pemukulan akibat terprovokasi oleh situasi yang ada di tempat kejadian. Sedangkan, Muhamad Bagja merasa kesal terhadap apa yang telah Ade tulis di sosial medianya.
“Bahwa Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di tempat kejadian,” ungkap Zulpan pada Rabu (13/4).
“Sementara Muhamad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban [Ade] di media sosial,” imbuhnya.
Penangkapan tersangka lain pemukulan Ade Armando

Sosok Ade (Suara/Bagaskara)
Di lain sisi, tersangka ketiga yang berhasil ditangkap oleh Polisi adalah Dhia Ul Haq. Dhia dibekuk oleh polisi pada Rabu (13/4) pukul 02.30 WIB saat tengah berada di Pondok Pesantren Yayasan Almadad Serpong.
Sementara itu, Zulpan beserta timnya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap Dhia Ul Haq dimulai dari motif hingga keberadaan tersangka saat dilakukan penangkapan.
“Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim terkait dengan keterlibatan dengan kasus ini, nanti kami sampaikan, apa yang menjadi motif, termasuk kenapa ada di lokasi tempat ditangkap,”
Ada penambahan terduga tersangka

Situasi saat pengeroyokan (Tirto.id/Riyan Setiyawan)
Dilansir dari CNN Indonesia, Aulia Fahmi selaku Kuasa hukum Ade Armando menuturkan bahwa akan terjadi penambahan tersangka pemukulan. Namun, dirinya optimis bahwa tersangka bukan dari kalangan mahasiswa yang sedang melakukan demo kemarin.
“Informasi polisi yang diidentifikasi ada enam dan sangat mungkin ada penambahan,” ungkapnya pada Rabu (13/4).
“Kami enggak mau menuduh tapi bukan dari mahasiswa karena mahasiswa ikut melerai dan membentengi agar tidak ada pemukulan,” tutupnya.