Berdasarkan survei yang telah dilakukan, antibodi COVID-19 didominasi oleh warga dengan rentang usia 12-18 tahun.
Adapun, survei perihal antibodi COVID-19 dilakukan oleh FKM UI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan pada Maret 2021 di 21 kabupaten/kota Jawa-Bali.
Muhammad N Farid selaku anggota tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengkonfirmasi hal tersebut.
“Kalau kita lihat, kondisi saat ini hampir semuanya [usia remaja] sudah memiliki antibodi,” ungkapnya dalam acara daring, pada Rabu (20/4), seperti dikutip dari laman CNN Indonesia.

Ilustrasi (Unsplash/National Cancer Institute)
Sebanyak 2.100 penduduk atau 100 sampel per kabupaten/kota dikumpulkan menggunakan metode stratified random sampling. Sehingga, didapat sebanyak 99,2 persen warga sudah memiliki antibodi COVID-19.
Menilik lebih dalam, Farid menjelaskan proporsi kekebalan berdasarkan kelompok usia.
Dalam penjelasannya, kelompok usia 12-18 tahun memiliki proporsi kekebalan mencapai 100 persen, diikuti usia 19-29 tahun sebesar 99,7 persen, dan kelompok usia 30-59 sebesar 99,5 persen.
Kemudian, lanjut usia atau 60 tahun ke atas sebesar 97,6 persen dan kelompok usia 1-11 tahun sebesar 98,3 persen.
Baca Juga:
Antibodi COVID-19 berdasarkan jenis kelamin

Ilustrasi (mediaindonesia.com)
Jika dilihat berdasarkan kategori jenis kelamin, proporsi antibodi COVID-19 penduduk perempuan sedikit lebih unggul dengan angka sebesar 99,3 persen. Sedangkan, penduduk laki-laki sebesar 99,1 persen.
Lebih lanjut, antibodi yang terbentuk diakibatkan karena adanya vaksinasi dan juga infeksi dari SARS-CoV-2.
Di lain sisi, Pandu Riono selaku epidemiolog dari Universitas Indonesia menegaskan agar masyarakat tetap patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan.
“Yang perlu diingat, masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan yang masih cukup tinggi di tengah pandemi ini,” tegasnya.