Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta menemukan sejumlah jajanan takjil yang mengandung formalin dan bahan berbahaya di Jl. Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh BPOM DKI Jakarta melalui laboratorium keliling miliknya, ditemukan 2 dari 55 jajanan sampel yang diambil mengandung formalin dan rhodamine B, yaitu tahu aci dan es pacar cina.
“Dari 55 sampel tadi relative 53 memenuhi persyaratan, jadi relatif aman hanya memang ada dua yang tidak memenuhi persyaratan, yaitu tahu aci yang mengandung formalin dan es pacar cina yang berwarna merah itu mengandung rhodamine B di laboratorium keliling kami,” ujar Kepala BPOM Jakarta, Susan Gracia Arpan, pada Rabu (13/4), dikutip dari News Detik.
Baca Juga:
BPOM turunkan dagangan dan lakukan pembinaan

Ilustrasi (Antara/Sigid Kurniawan)
Sementara itu, Susan membeberkan bahwa pihaknya langsung melakukan tindak tegas dengan menurunkan dagangan yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu, kepada para pedagang juga dilakukan pembinaan serta penelusuran bahan baku yang didapat untuk membuat jajanan tersebut.
“Terhadap barang yang tidak memenuhi syarat ini tadi sudah langsung dilakukan pembinaan, diturunkan dari tempat dagangannya diberi pembinaan, dan kita tadi mencoba menelusuri sumber pendapat tahunya dari mana,” katanya.
BPOM upayakan jajanan aman untuk dikonsumsi

Ilustrasi (Unplash/Bermix Studio)
Lebih lanjut, BPOM akan terus melakukan upaya pemeriksaan sampel makanan di setiap pasar untuk menjamin mutu jajanan yang didagangkan. Pihaknya juga telah melakukan kolaborasi dengan komunitas agar mempermudah pemeriksaan ke dalam pasar.
“Yan anti itu akan kita telusuri mereka mengambil bahan bakunya dari mana akan kita telusuri kita juga kan ada program pasar aman berbasis komunitas, jadi kita punya kader-kader di pasar. Kita ada kolaborasi untuk menelusuri barang-barang berbahaya yang masuk ke dalam pasar, semuanya kita tes,” ujarnya.
Dampaknya dari iritasi lambung hingga kanker

Ilustrasi (Freepik/jcomp)
Tak cukup sampai disitu, Susan turut memberikan keterangan perihal dampak makanan yang mengandung bahan berbahaya jika dikonsumsi.
Pihaknya juga akan terus melakukan upaya kerja sama dengan dinas terkait untuk mengedukasi para pedagang yang bandel.
“Ya memang bisa terjadi iritasi lambung, untuk jangka panjang bisa terjadi kanker jadi makanya kita banyak melakukan edukasi bekerjasama dengan dinas-dinas,” katanya, sebagaimana dikutip dari laman News Detik.