Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebut larangan ekspor minyak goreng sudah menjadi keputusan bersama di sidang kabinet. Adapun, kebijakan tersebut diambil sebagai upaya untuk stabilitas keadaan.
“Saya kita itu sudah dibahas ya, sudah menjadi keputusan di sidang kabinet. Ya kepentingannya itu kan untuk kebaikan semua pihak, terutama kepentingan nasional kita atau kepentingan masyarakat,” ungkapnya pada Selasa (26/4), sebagaimana dikutip dari laman News Detik.
Selain itu, Ma’ruf Amin juga menuturkan, bahwa larangan ekspor minyak goreng akan segera dievaluasi kembali. Terlebih lagi, keputusan yang diambil oleh presiden sebagai langkah untuk mengatasi kelangkaan serta harga minyak goreng yang kini semakin menjulang tinggi.
“Nanti itu apabila kepentingan itu sudah terpenuhi mungkin nanti akan dievaluasi seperti apa. Ya, yang penting jangan sampai langka, jangan sampai harganya tinggi, kemudian dalam rangka stabilisasi keadaan, saya kira itu. Ini langkah sementara yang diambil oleh presiden.
Baca Juga:
Ma’ruf Amin belum mengetahui tenggang waktu larangan ekspor minyak goreng

Ma’ruf Amin saat mengungkapkan alasan larang ekspor minyak goreng (Detik)
Lebih lanjut, Ma’ruf mengaku belum mengetahui secara pasti kapan larangan ekspor minyak goreng akan dicabut. Namun, ia berharap bahwa segala bentuk kebijakan yang diambil nantinya akan dievaluasi secara matang oleh pemerintah
“Nah targetnya sampai kapan. Kita lihat nanti. Saya kita pemerintah akan melihat,” ungkapnya.
Larangan ekspor minyak goreng sebagai langkah shock therapy

Ilustrasi (Bisnis Tempo)
Menilik lebih dalam, Ma’ruf menyebutkan bahwa langkah yang ditempuh untuk saat ini merupakan sebuah shock therapy.
Menurut Ma’ruf, pemerintah tidak serta merta membuat keputusan untuk merugikan suatu pihak. Namun, dilakukan berdasarkan kepentingan semua pihak.
“Ya kita akan menjaga kepentingan seluruh pihak tidak hanya untuk kemudian akan menimbulkan kerugian di satu pihak. Itu langkah-langkah shock therapy itu kadang-kadang diperlukan pada suatu saat tapi kemudian dilakukan evaluasi lagi, saya kira itu,” tutupnya.