Ade Armando merupakan korban dari pengeroyokan saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kepada pemerintah untuk menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Demo tersebut telah berlangsung di depan Gedung MPR/DPR di Senayan, Jakarta, pada Senin (11/4/2022).
Ketua Umum Organisasi Gerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) itu terlihat babak belur serta terdapat beberapa luka di wajahnya dan tubuhnya sampai berdarah. Namun, tak hanya itu, pakaiannya juga dilucuti, meninggalkan pakaian dalam dan kemejanya yang sedikit robek.

fajar.co.id
Ade Armando segera mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis di Kompleks Parlemen Senayan. Polisi telah memastikan bahwa massa yang mengeroyok Ade bukan dari kalangan mahasiswa dan telah mengidentifikasi massa yang melakukan penyerangan kepada Ade.
Kemudian, menurut laporan kehadiran Ade dalam demo berlangsung hanyalah memantau dah mendukung.
“Saya tidak ikut demo. Tetapi, saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung,” katanya.
Siapakah Ade Armando tersebut?
Berikut profil Ade Armando seperti yang dilansir dari Kompas
Ade merupakan seorang dosen di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Menurut laman Pangkalan Perguruan Tinggi (PPDikti) ia telah memperoleh gelar sarjana hingga doktor dari Universitas Indonesia.

indonesiakininews.com
Baca Juga:
Ade menyelesaikan gelar sarjana pada tahun 1998, kemudian gelar master pada tahun 1993, dan memperoleh gelar doktor pada tahun 2006.
Ia juga dikenal sebagai aktivis media sosial dan tercatat pernah bekerja di industri media massa. Tak hanya itu, ia pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Kini ia juga aktif di lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

kompasiana.com
Berikut riwayat karier Ade Armando:
- Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991)
- Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993)
- Redaktur Harian Republika (1993-1998)
- Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999)
- Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001)
- Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementerian Komunikasi dan Informasi (2001)
- Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003)
- Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002)
- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007)
- Anggota tim asistensi bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008)
- Pemimpin Redaksi Madina-online.net, versi daring dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009)
- Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).