Jembatan Balun sebagai jalan penghubung antara Surabaya dan Tuban di Lamongan, Jawa Timur ambles sedalam satu meter pada Selasa (29/3) pukul 14.15 WIB.
Fahrur Rozi (30) selaku saksi mata menuturkan Jembatan Balun sudah menunjukan tanda-tanda akan ambles sejak pukul 12.30 WIB.
“Beberapa jam sebelum ambles itu sudah ada tanda-tanda, kaya turun begitu, tapi amblesnya sekitar pukul 14.15 WIB,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com.

Kondisi Jembatan Balun saat ini (Suara Indonesia)
Baca Juga:
Lebih lanjut, Rozi mengaku mendengar teriakan dari pengendara mobil yang melintas. Selain itu, ada juga truk gandeng yang sempat melintas dan berhasil lolos dari insiden tersebut.
“Ada teriakan dari mobil. Mereka lolos terus truk gandeng juga lolos. Bisa lanjut meskipun agak susah,” katanya.
Polres lakukan rekayasa lalu lintas terkait Jembatan Balun yang ambles

Kondisi Jembatan Balun setelah ambles (Tribunjatim.com/Hanif Manshuri)
Di lain sisi, AKBP Miko Indriyana selaku Kapolres Lamongan mengatakan akan menyiapkan rekayasa lalu lintas imbas Jembatan Balun yang ambles.
“Kami juga koordinasikan dengan pihak Surabaya, Gresik, Tuban maupun Bojonegoro. Kami informasikan sementara untuk tidak melintasi jalur Lamongan,” ujarnya.
Sementara itu, pihaknya juga berusaha untuk berkomunikasi dengan stakeholder terkait perihal pembangunan jembatan darurat.
“Kami segera koordinasikan dengan para stakeholder terkait. Apakah akan segera dibangun jembatan darurat atau tidak, yang penting kamu mengatur arus lalu lintas dulu,” katanya.
Dilansir dari cnnindonesia.com, kendaraan besar dari arah Gresik dan Tuban, dialihkan melalui Jalan Raya Daendles/Pantura melalui akses Manyar. Lalu kendaraan besar dari Tuban menuju Surabaya dialihkan ke Jalan Raya Daendles/Pantura.
Sementara itu, kendaraan besar dari arah Bojonegoro dan Tuban menuju Surabaya bisa melewati Jalan Babat ke selatah arah Jombang. Lalu kendaraan pribadi dari arah Lamongan menuju Tuban bisa melewati jalur alternatif Kecamatan Sugio, Kedungpring, dan Babat.