Loh Kean Yew punya target pribadi yang perlu diraih sebelum Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022, seiring dengan kemunduran prestasinya selama tahun ini.
Sang pebulu tangkis asal Singapura tersebut merupakan juara dunia di nomor tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia sebelumnya yang digelar pada bulan Desember 2021 lalu. Namun hanya dalam hitungan bulan, kehidupan Kean Yew mengalami kemunduran.
Pada tahun 2022 ini, sang atlet berusia 25 tahun sudah tampil dalam 12 turnamen, lebih banyak daripada yang diikuti olehnya dari sepanjang tahun 2021.
Dia telah bermain dalam 42 pertandingan, tampil di dua partai final, yaitu di India Open dan Sea Games, juga masuk semifinal dua kali di Indonesia Masters dan Singapore Open.
Namun Kean Yew merasa bahwa dirinya perlu berharap lebih dari pencapaian pada tahun ini. Sebab, kemunduran performanya terlihat ketika tunggal putra nomor 9 dunia ini dikalahkan oleh Ng Tze Yong, peringkat 42 dunia, di babak perempat final Commonwealth Games di pekan lalu.
Baca Juga:
Tujuan pribadi Loh Kean Yew
Mengingat Kejuaraan Dunia akan kembali digelar di Tokyo, Jepang pada akhir bulan Agustus ini, target Kean Yew hanyalah satu, yaitu untuk menemukan kembali jati dirinya.
“Tujuan pribadi saya kini adalah untuk mencoba dan menemukan jati diri saya. Saya berada dalam proses untuk memperbaiki diri di lapangan,” jelas Loh Kean Yew, dilansir dari CNA.
“Hal semacam itu muncul [dalam sebuah pertandingan] merasa seperti tidak diperhitungkan, itu hanyalah chiong [kesialan] tanpa cemas, hanya bermain, hanya menikmati selagi fokus, orang yang percaya diri itu.”
Pribadi yang berbeda dengan yang delapan bulan lalu

Loh Kean Yew usai juarai Kejuaraan Dunia (Image: Kompas)
Kean Yew mengakui bahwa dirinya yang saat ini berbeda dengan orang yang ada di lapangan ketika mengklaim gelar Kejuaraan Dunia 2021 nomor tunggal putra pada Desember tahun lalu.
“Mimpi setiap atlet adalah untuk bermain dengan kepercayaan diri. Di Kejuaraan Dunia, itu berjalan dengan sangat baik karena saya sangat percaya diri. Saya tidak tahu bahwa saya percaya diri namun ternyata begitu. Dan saya bermain tanpa ketakutan apa pun,” lanjut atlet berusia 25 tahun ini.
“Kini semua orang mengincar saya. Jadi saya bukanlah diri saya sendiri atau ketika saya memiliki kelemahan, semua orang akan langsung menandainya.”