Gladiator punya citra yang tangguh di masa kini, dicirikan sebagai orang yang mampu melawan hewan buas seperti singa di tengah Coliseum.
Namun, di balik seluruh kisah indahnya yang diceritakan di masa kini, ada kisah pilu yang mengiringinya.
“Gladiator menempati anak tangga terendah dari tangga sosial bersama para budak,” kata Laura Hayward, dikutip dari The Collector, via Nat Geo Indo.
Gladiator tak hanya laki-laki, terkadang para wanita juga dibiarkan bertarung untuk memperjuangkan hidupnya di arena.

Film Gladiator (Image: Medcom.id)
Banyak alasan yang membuat mereka terpaksa memilih jalan hidup ini. Mulai dari tawanan perang hingga penjahat yang menjalani hukuman.
Hayward menambahkan bahwa para gladiator memiliki pemilik yang akan membayar mereka secara reguler. Mereka bertarung atas nama para pemiliknya.
Mereka memiliki berbagai senjata. Kelas mereka akan menentukan senjata apa yang akan mereka kenakan di arena.
Baca Juga:
Jenis-jenis gladiator
Samnite akan menggunakan perisai persegi panjang dan pedang pendek, dengan mengenakan helm khas layaknya panggangan yang akan melindungi mereka namun membatasi penglihatan.
Secutor merupakan petarung kelas menengah, yang memiliki armor di lengan dan pelindung di kaki. Mereka membawa sebuah perisai yang lebih kecil, yang menawarkan kecepatan kepada sang petarung.
Terakhir ada Retiarius, yang bertarung dengan menggunakan baju khusus yang ringan. Dia menggunakan trisula dan karena hanya armor ringan yang melingkari tubuhnya, maka dia memiliki kecepatan yang diperlukan untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Armor petarung (Image: Klook)
Para gladiator benar-benar bertarung untuk hidupnya. Pertaruhan di arena adalah tentang menang untuk tetap hidup atau mati.
Mereka yang gagal menang memiliki kesempatan untuk meninggalkan sesuatu di batu nisannya yang dikenal dengan nama Flamma. Beberapa prasasti akan menyertakan tambahan nasihat atau peringatan kepada para pembacanya.
Salah seorang di antara mereka, Macedo, menuliskan dalam batu nisannya bahwa dia berusia 20 tahun dan meninggal dunia setelah menyerah pada pertarungan pertamanya di arena.