Belum selesai COVID-19 dan hepatitis misterius yang tidak diketahui penyebabnya, kini dunia kembali heboh dengan ditemukannya virus Hendra.
Dilansir dari laman Detik, seorang peneliti bernama Alison Peel dari Pusat Kesehatan dan Keamanan Pangan, Griffith University Australia menyebutkan, virus Hendra berpotensi untuk menular ke kuda dan manusia.
“Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu, mengungkapkan bagaimana varian virus ini menular ke kuda dan manusia,” katanya.
Baca Juga:
Menurut Peel, virus Hendra yang dibawa oleh kelelawar abu-abu sebelumnya tidak memiliki risiko tinggi untuk menularkan virus. Namun, berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukannya, virus tersebut terbukti berisiko menularkan pada kuda dan manusia.
“Perkembangan kelelawar berkepala abu-abu di wilayah New South Wales, Victoria dan Australia Selatan, biasanya tidak dianggap berisiko tinggi untuk menularkan virus Hendra. Tetapi bukti terbaru menunjukan ada risiko penularan virus Hendra pada kuda dan pengasuhnya [manusia],” ungkapnya.
Apa itu virus Hendra?

Ilustrasi (Media Indonesia)
Virus Hendra merupakan zoonosis penyakit yang dapat ditularkan ke manusia dan hewan. Adapun, penyakit ini sempat muncul di tahun 1994 dan 2016.
Berdasarkan jurnal Emerging Infectious Disease, varian baru virus ini terdeteksi dalam urin kelelawar berkepala hitam dan abu-abu, yang tersebar di Australia bagian utara-tengah hingga Queensland tenggara.
Sementara itu, peneliti dari Griffith University Australia yang dipimpin oleh Alison Peel menemukan, bahwa varian baru dari virus ini dapat menular ke kuda dan manusia.
Walaupun demikian, virus ini lebih banyak menyerang kuda dibanding manusia. Tercatat, sebanyak 65 kuda telah terinfeksi dan empat dari tujuh orang manusia yang terinfeksi meniggal dunia.
Lebih lanjut, menurut Peel, varian baru virus Hendra (HeV-g2) dominan berkembang pada musim dingin antara Mei hingga akhir Agustus.
“Varian HeV-g2 terdeteksi berkembang di semua musim, namun dominan pada bulan-bulan yang lebih dingin antar akhir Mei hingga akhir Agustus,” ungkap Peel.
Apa saja gejalanya?

Ilustrasi (Detik)
Mengutip dari laman Detik, gejala akan muncul setelah lima sampai 21 hari kontak erat dengan hewan yang terinfeksi. Lalu apa saja gejalanya?
- Batuk
- Demam
- Kelelahan
- Kepala terasa sakit
- Sakit tenggorokan
- Kejang-kejang
- Sulit bernafas
- Rasa kantuk yang tidak biasa
Bagaimana cara penularan virus Hendra?

Ilustrasi (Unsplash/Lucia Macedo)
Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan penularan dapat terjadi dari manusia ke manusia. Adapun, penularan dapat terjadi dari hewan terinfeksi seperti kuda yang melakukan kontak erat dengan manusia.
Pertama, manusia akan terinfeksi apabila terkena cairan dari tubuh kuda yang terinfeksi. Lalu, melakukan otopsi kuda tanpa mengenakan alat pelindung yang memupuni. Terakhir, terekena droplet atau sekresi pernapasan.