Kegalauan adalah hal yang manusiawi. Siapa pun pasti pernah merasakan ketidakpastian dan merasa galau karenanya. Kadang untuk menghadapinya, yang kita perlukan adalah buku. Ini adalah rekomendasi buku self improvement yang bisa membantu Anda menghadapi kegalauan dalam hidup.
Entah karena merasa hidup tidak sempurna atau kisah cinta, pada suatu waktu dalam hidup kita pasti akan menghadapi situasi ini.
Bagaimanapun, yang dirasakan oleh kita pada saat galau adalah suatu hal yang sementara, namun hidup akan tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Yang bisa dilakukan dalam periode ini adalah meningkatkan kualitas diri, atau self improvement. Buku-buku yang akan dibahas di sini bisa membantu Anda untuk meraihnya.
Baca Juga:
3 Rekomendasi Buku Self Improvement
1. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring

Filosofi Teras (Image: Gramedia)
Jika mendengar kata filosofi atau filsafat, kita kadang sudah merasa ruwet duluan. Namun tenang saja, Henry Manampiring adalah seorang praktisi periklanan dan komunikasi, bukan seorang filsuf.
Dia memahami filsafat Stoikisme dan menyajikannya dalam buku Filosofi Teras dalam bahasa yang bisa dengan mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya.
Ini adalah buku yang bisa mengasah mental untuk para Milenial dan Gen Z yang sedang mengalami berbagai masalah sehari-hari dalam kehidupan.
2. Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Berani TIdak Disukai (Image: Gramedia)
Ini adalah buku keluaran Jepang yang menyebarkan ajaran seorang psikolog asal Austria bernama Alfred Adler yang membahas tentang fenomena modern di Jepang semacam mengisolasi diri di kamar.
Terisolasi pada usia dewasa adalah fenomena global, tak hanya di Jepang. Buku Berani Tidak Disukai merupakan tentang cara kita mencintai diri sendiri dengan tujuan untuk meraih kebahagiaan.
Seperti judulnya, sering kali kita mengabaikan apa yang diinginkan oleh diri sendiri karena mendengarkan apa kata orang. Berani Tidak Disukai adalah tentang menjadi diri sendiri.
3. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat oleh Mark Manson

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (Image: Gramedia)
Buku yang bisa memberi dampak ajaib bagi para pembacanya. Mark Manson membantu menyadarkan pembacanya agar tidak terlalu memikirkan banyak hal secara berlebihan. Bukankah overthinking adalah penyakit yang menjangkiti banyak anak muda di masa kini?
Sama halnya seperti Henry Manampiring, Manson mengambil pendekatan Stoikisme dalam buku ini. Filsafat namun tidak runyam untuk dikunyah.